Melalui Jalan Penuh Duri~Taqwa
#catatan kajian
(Maksud hati hendak membagikan catatan, Insyaa Allah
bermanfaat daripada disimpan di nb ^^)
TAQWA
Bismillah,
Bismillah,
Setiap manusia pasti menginginkan masuk kedalam
surga, bahkan itu merupakan impian hati sanubarinya. Dan tidak ada seseorang
pun yang menginginkan hatinya mati, hingga menimbulkan kemalasan untuk
beribadah dan taat kepada Allah, menentang ayat-ayatnya, melanggar
larangan-Nya, melalaikan dan membenci perintah dan hadits–hadits Nabi-Nya. Semoga
Allah menjadikan kita hidup hatinya, dengan mencintai-Nya dan melaksanakan
perkara–perkara kebaikan yang lainnya.
********
Kata
“takwa” sangat sering kita dengar dalam ceramah-ceramah agama, sebagaimana
kalimat ini mudah dan ringan diucapkan di lisan kita.
#Perintah Allah agar kita bertaqwa
Allah
berfirman,
“Wahai orang-orang yang
beriman bertakwalah kepada Allah sebenar-benarnya takwa, dan janganlah
sekali-kali kalian mati melainkan dalam keadaan memeluk agama Islam.” (QS.Ali Imran [3]: 102)
(Dalam ayat lain)
Allah Ta’ala berfirman,
“Demikianlah (perintah Allah), dan barangsiapa
yang mengagungkan syi’ar-syi’ar (perintah dan larangan) Allah, maka
sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan (dalam) hati.” (Qs. al-Hajj: 32)
Akan
tetapi, sudahkah hakikat kalimat ini terwujud dalam diri kita secara nyata?
Sudahkah misalnya ciri-ciri orang yang bertakwa yang disebutkan dalam ayat
berikut ini terealisasi dalam diri kita?
“(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan
(hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan
amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang
berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan
keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun
terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari
pada Allah. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka
mengatahui.” (Qs. Ali
‘Imran: 134-135)
Maka
mempraktekkan kalimat ini tidak semudah mengucapkannya, khususnya kalau kita
mengetahui bahwa takwa yang sebenarnya adalah amalan hati dan bukan sekedar apa
yang tampak pada anggota badan.
Seperti
sabda Rasulullah berikut,
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Takwa
itu terletak di sini”, sambil beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam menunjuk
ke dada/hati beliau tiga kali. HR
Muslim (no. 2564).
Dan Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya
semua hati manusia berada di antara dua jari dari jari-jari ar-Rahman (Allah
Ta’ala), seperti hati yang satu, yang Dia akan membolak-balikkan hati tersebut
sesuai dengan kehendak-Nya”, kemudian Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam berdoa: “Wahai
Allah Yang membolak-balikkan hati (manusia), palingkanlah hati kami untuk (selalu)
taat kepad-Mu.” HR Muslim (no. 2654).!
#Beberapa
Contoh Pengamalan Takwa yang Hakiki
Beberapa
contoh berikut ini merupakan pengamalan takwa yang hakiki, karena dilakukan
semata-semata karena mencari ridha Allah dan bukan untuk memenuhi kepentingan pribadi
dan hawa nafsu.
1-
Firman Allah Ta’ala,
“(Yaitu)
orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit, dan
orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain.” (Qs. Ali ‘Imran: 134)
2-
Firman Allah Ta’ala,
“Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk
berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa.” (Qs. al-Maaidah: 8)
****
“Taqwa itu seperti melalui jalan penuh
duri. Melangkah dengan waspada dan hati-hati”
(ucap Ka’ab Al-Ahbar
kepada Umar Bin Khotob)
Ya Allah, anugerahkanlah kepada jiwa-jiwa kami semua ketakwaan,
dan sucikanlah jiwa kami (dengan ketakwaan itu),
Engkau-lah Sebaik-baik Yang Mensucikannya,
(dan) Engkau-lah Yang Menjaga serta Melindunginya.
Wallahu
a’lam .
Komentar
Posting Komentar