PERJUANGAN DAKWAH DIHATI
“Mereka
para pembela agama. Penjaga benteng-benteng kehormatan, yang telah merelakan
jiwa raganya. Walau dengan antrean panjang, menggadaikan diri demi cinta Tuhan”-Suara
Persaudaraan
Kutipan
nasyid tersebut cukup mejelaskan, siapakah mereka yang berbaris rapi menyambut
mahasiswa baru dengan sejuta senyum, seribu cinta, dan segudang informasi.
Tibalah aku dalam satu momen yang mejatuhkan hati. Teriakan “Birohmah” dan
“Allahu Akbar” berulang menggema dari segala sisi Gedung Serba Guna Universitas Lampung. Bisa
dipastikan bahwa hipotesisku ini benar, 70% mahasiswa baru yang larut dalam
gegap gempita pengenalan UKM U Birohmah Univeritas Lampung sempat terpikir
untuk ikut menikmati manisnya ukhuwah di Birohmah bersama para pejuang dakwah.
Tepat hampir 3 tahun setelah Aku mengenal Birohmah. Tidak begitu jelas teringat, ini kali
keberapa kaki ku gemetar dan tangan berkeringat. Walaupun hanya menjadi tim
hore, yang namanya amanah tetap saja berat, bukan. Lagi-lagi mendengar SK
Pelantikan dibacakan. Lagi-lagi mengucap ikrar kepengurusan. Teruntuk 20 orang ihwah punggawa Birohmah 2016 aku
gantungkan harapan kepada-Nya, semoga kalian bisa mengajariku tentang sunnah ,
indahnya ukhuwah dan kemuliaan hidup dalam memperjuangkan Islam.
Teriring doa, izinkan Aku kenalkan mereka. Ketua Umum (Dani
Windarto, FKIP 2013), Ketua Badan Khusus Pemberdayaan Muslimah (Rizky Fitria
Sari, FKIP 2013), Sekretaris Jendral (Rizki Rian Toni, FT 2013), Bendahara Umum
(Sri Utami, FMIPA 2013), Kepala dan Sekretaris Departemen Kaderisasi (Wahyu
Kurniawan, FP 2013 dan Amaturrahman Nurul Fahmi, FKIP 2013), Kepala dan
Sekretaris Departemen Hubungan Masyarakat (Muhammad Hanif, FT 2013 dan Dinati
Syarafina, FMIPA 2014), Kepala dan Sekretaris Departemen Kajian Ilmiah Islam
(Hamid Ammar, FMIPA 2013 dan Nur Anisa, FP 2013), Kepala dan Sekretaris
Departemen Dana dan Usaha (Galang Indrajaya, FP 2013 dan Ayu Novita, FP 2013),
Kepala dan Sekretaris Departemen Media Center Birohmah (Umar Abdul Labib, FKIP
2014 dan Ajeng Dini Utami, FISIP 2013), Kepala dan Sekretaris Departemen Kesmas
(Erig Rustantiyo, FISIP 2013 dan Hunaifi, FKIP 2013) ,Kepala dan Sekretaris
Departemen MTQ-SI (Tri Bandrio, FT 2013 dan Rova Anisykurlillah, FEB 2013) dan
Kepala Departemen Akademik (Rindang Wicaksono, FP 2013).
Perjalanan Birohmah 2016 diawali dengn musyawarah pimpinan. Disinilah
semua eksekusi direncanakan. Mulai dari menyusun gerakan supaya tetap dinamis
sampai menyatukan berbagai perbedaan dengan tujuan harmonis. Musyawarah ini
sebagian besar dilaksanakan pagi hari pukul 06.00 WIB. Secara tidak langsung
pemilihan waktu tersebut memaksa kami belajar totalitas dalam dakwah.
Memikirkan Umat sebelum melanjutkan aktivitas kuliah.
Seperti lembaga dakwah yang lain, Birohmah merupakan lembaga yang
program-programnya adalah bentuk pelayanan kepada umat. Istimewanya, pelayan
umat disini mengemban misi dakwah yaitu menyeru pada kebaikan dan mencegah
kemungkaran. Aku ceritakan satu persatu pejuangan para pelayan umat ini melalui
sudut pandangku sendiri.
Pertama, Presidium. Merekalah yang selalu menjaga stabilitas
Birohmah. Stabilitas organisasi, stabilitas Keuangan, dan stabilitas
administrasi.
Kedua, Badan Pemberdayaan Muslimah. Ketika kita mendidik seorang
laki-laki, tetap saja yang terdidik hanya seorang laki-laki. Tapi, saat kita mendidik
seorang perempuan, maka yang akan terdidik adalah satu generasi. Mengapa
demikian ? tentu saja karena muslimah adalah penyangga perdaban.
Kegiatan-kegiatan pembinaan muslimah intensif dilakukan. Mulai dari kajian fiqih
Akhwat, keterampilan sampai kajian pranikah.
Ketiga,
Departemen Kaderisasi. Seperti halnya pernyataan Soekarno Hatta, kaderisasi
sama artinya dengan menanam bibit. Untuk menghasilkan pemimpin bangsa di masa
depan, pemimpin pada massanya harus menanam. Banyak kegiatan kaderisasi yang
membutuhkan perjuangan ekstra. Mulai dari open recruitment, pembinaan
kader, sampai pelantikan dan upgrading pengurus. Tidak jarang kami para Akhwat,
menyiapkan konsumsi hingga tengah malam, untuk sekedar sarapan bersama setelah
olahraga gembira. Tujuannya tidak lain sebagai bentuk upaya mempererat ukhuwah
untuk kemudian bersama-sama berjuang dalam dakwah.
Keempat,
Departemen Kajian Ilmiah Islam. Beramal tanpa berilmu adalah kebodohan. Berilmu
tanpa beramal adalah kesombongan. Setiap hari kamis, Birohmah menggelar kajian
mulai dari materi fiqih, sejarah Nabi, sampai prihal Ghowazul Fikr.
Kelima,
Departemen Kesekretariatan dan Masjid. Banyak pengalaman yang didapatkan
bersama kesmas. Jujur kegiatan-kegiatannya sangat berat. Tapi kami semua jadi
pernah mengambil peran membersihkan Masjid AL-Wasi’i setiap Jum’at pukul 06.00
WIB, membuatkan es teh untuk jamaah sholat Jum’at setiap hari Jum’at, mengajar
TPA di sore hari, dan berbagai kegiatan sosial lainnya.
Keenam,
Departemen Hubungan Masyarakat. Sejak awal kuliah, paling enggan kalau diajak
turun ke jalan. Inikan kerjaan Ikhwan menurutku. Tapi kalau urusan
kemanusiaan, mana bisa nolak. Sampai lupa sudah berapa kali turun ke jalan
dengan alasan “Sharing is Caring”. Berbagi adalah tanda kepedulian.
Misalnya saja bulan Ramadhan lalu, saat membagikan Takjil untuk para
pengguna jalan yang terancam buka puasa di tengah kemacetan. Memfasilitasi
orang yang akan berbagi juga adalah tanda kepedulian. Misalnya saja saat ikut menghimpun dana untuk
para korban bencana alam dan bencana kemanusiaan.
Ketujuh, Departemen Dana dan Usaha. Perjuangan danus luar biasa,
mulai dari online shop sampai distributor kue diberbagai fakultas. Menuai
berkah untuk keberlangsungan dakwah, sayangnya Aku belum berkontribusi aktif
membantu departemen danus. Maafkan.
Kedelapan, Departemen MTQ-SI. Departemen MYQ-SI (Musabaqoh Tilawtil
Qur’an dan Seni Islam) merupakan departemen yang baru ada tahun 2016 di Birohmah. Namanya juga merintis, harus
dilaksanakan dengan semangat juang yang tinggi. Menghimpun, membina, dan mengantrkan
mahasiswa Unila sampai juara. Semangat! Sejauh ini Aku baru bisa bantu Doa,
memotivasi, dan menyebarkan informasi.
Kesembilan, Departemen Media Center Birohmah. Menurutku, inilah
wajahnya Birohmah. Sampai sekarang masih terkagum-kagum dengan perjuangan para
ahli media disini. Berjuang dengan tulisan, editor grafis dan video. Kontribusiku
membantu departemen ini baru sebatas like, share, dan sesekali bilang Aamiin
dalam hati.
Terakhir, Departemen Akademik. Mencerdaskan yang sholeh dan
mensholehkan yang cerdas. Berat ya. Tapi inilah stereotip yang melekat di
departemen ini. Tidak pernah terpikirkan sebelumnya, karena diri pribadi-pun
masih terseok-seok dalam hal Akademik/ Pendidikan. Walaupun tidak dapat
dipungkiri, selama di kampus pernah berperan sebagai Sekretaris bidang
pendidikan di lembaga dakwah fakultas, Sekretaris departemen pendidikan di
Ikatan Mahasiswa Lampung Barat,Kepala divisi Pendidikan di Prodi, dan sekarang
Sekretaris departemen Akademik di Birohmah. Sekali lagi Aku garis bawahi, ini semua
bukan atas kehendak pribadi. Tidak banyak program kerja yang kami gerakkan dari
departemen ini, hanya workshop prestasi dan mengompori lembaga dakwah fakultas
untuk menyelenggarakan seminar penulisan ilmiah, TOEFL dan beasiswa. Sekali
lagi, maafkan.
Begitulah sedikit cerita perjuangan kami. Memang, kalian tidak
menemukan kata “darah” dan “keringat” dari paparan di atas. Karena, tidak semua
harus diceritakan kan? Termasuk tim Akhwat yang kalah dengan para Ikhwan
dalam lomba memasak. Ups.
Sebagai satu kesatuan, tentu visi harus diwujudkan bersama. Dihati
(Dinamis, Harmonis dan Totalitas). Walaupun tidak bisa dipungkiri yang namanya
bergerak bersama, pasti ada saat dimana pertengkaran kecil terjadi. Setelah
dilewati, malah membuat tertawa sendiri. Inilah Indahnya Ukhuwah atas dasar
kecintaan kepada Allah. Tiap detailnya mendewasakan dan menyisakan kenangan
yang layak dirindukan. Semoga kita tetap Istiqomah di jalan dakwah. Teringat
pesan seseorang yang akan kubagikan pada kalian “Tetaplah disini. Di jalan ini,
bersama kafilah dakwah ini. Seberat apapun perjalanan yang harus ditempuh,
sebesar apapun pengorbanan untuk menebusnya, tetaplah disini. Jika bersama
dakwah saja kau serapuh itu, sekuat apa jika kau seorang diri ??”.
Oleh:
Septian Ulan Dini
Sekdep. Akademik Birohmah 2016
Komentar
Posting Komentar