[Awesome Journey: Terlontar Menuju Bulan, Jatuh diantara Bintang]
Pernah dengar istilah “Unstuck Daydreamer”? pertama kali Aku mendengar istilah ini saat diklat bidikmisi semester
5. Disampaikan oleh dosen program studi pendidikan Bimbingan Konseling (BK)
dihadapan ratusan mahasiswa penerima bidikmisi FKIP angkatan 2013. Sebenarnya
Aku lupa-lupa ingat terkait materi ini, setelah mencoba searching, hasilnya nihil. Memang belum ada yang menuliskannya atau
Aku yang salah memasukkan keyword
nya.
Berdasarkan ingatan yang seadanya, maksud dari “Unstuck Daydreamer” ini sebenarnya adalah
upaya untuk melepaskan diri dari lamunan
yang mulanya puas hanya dengan bermimpi dan bercita-cita. Banyak faktor yang menyebabkan seseorang puas
hanya dengan memikirkan cita-citanya, tidak sampai merealisasikannya, kalau
kata pemateri dalam diklat itu salah satu sebabnya karena terlalu sering
menerima kalimat-kalimat motivasi. Semakin sering menerima informasi serupa,
maka otak kita akan menganggap kalimat-kalimat motivasi itu menjadi hal yang
biasa. Hanya sampai pada gumaman “oh, iya juga ya”. Contohnya di era gencarnya media sosial saat ini, kita bisa
tanpa sengaja melihat quote/ kata-kata motivasi di lini masa kita setiap hari.
Karena pernah
dapat materi itu tapi lupa teori nya, jadi
Aku coba untuk tidak hanya puas ber angan-angan tapi dengan caraku sendiri.
Aku coba keep satu
quote yang “biasa” aja di bawah ini.
Gambar. 1 Quote motivasi (Sumber: https://id.pinterest.com/pin/302374562452400783/)
Maksud dari quote di atas adalah “nothing to lose, gak ada yang sia-sia”. :p
***
Tahun lalu, pilihan untuk memasang target yang cukup tinggi
dalam tugas akhir/ skripsiku membawa dampak yang beragam dan berkesan sampai
sekarang. Sssttts. Ini rahasia kita saja ya. Dibalik hasil TA yang biasa aja,
terdapat mimpi yang luar biasa. Mempresentasikan hasil penelitian di ajang MEC
(Media Education Converence) 2017 yang diselenggarakan di Rovaniemi, Finlandia. Kenapa MEC? Karena reviewernya sebagian besar dari kampus cita-cita, University of Tampere (yang faktanya gak masuk list LPDP XD)
Gambar 2. Poster MEC 2017 yang Hampir Setahun Menjadi
Wallpaper Desktop (Sumber: https://www.ulapland.fi/EN/Events/MEC-2017/)
Karena targetnya presentasi di MEC 2017, maka judul skripsiku
menyesuaikan dnegan tema/ sub topik yang masuk kriteria MEC 2017. Tiap hari Aku
mengakses google scholar dan mempersempit hasil pencarian dengan kategori tahun
publikasi mulai 2016 dan keyword sub topik pada Gambar 3. Harus terbaru, sesuai
topic, langka, menarik dan solutif. Pikirku.
Gambar 3. Tema dan Topik MEC 2017 (Sumber: https://www.ulapland.fi/EN/Events/MEC-2017/Themes-and-Topics-amp;-Call-for-Papers)
Mulai dari topic pertama, AR, VR dan Simulation Based
Learning. Artikel-artikelnya terbaru, sesuai topic, langka, menarik dan solutif.
Tapi, basic coding ku nothing. Walaupun pernah belajar matlab, macromedia
flash, visual basic, tapi untuk mengembangkan media berbasis AR ataupun VR, Aku
berpikir keras dan menghela napas panjang. Topik kedua sampai keenam lebih
bersahabat. Banyak cara untuk pembelajaran used
ICT. Jadilah Aku ambil topic nomor 2. Media and ICT in Teaching and
Learning. Setelah pencarian panjang dan membaca puluhan paper dari berbagai
jurnal untuk mendapatkan informasi, dapatlah judul “Pengembangan Video Pembelajaran Flipped Classroom pada
Materi Dinamika Rotasi berbasis STEM”*. Flipped Classroom ini merupakan salah
satu pedagogical models in Educatioanal
Use ICT’s dan media video sebagai penunjang pembelajarannya [1]. STEM
sendiri merupakan pendekatan untuk mengasah keterampilan pengengetahuan abad
21[2]. Intinya mengintegrasikan pendidikan STEM pada materi dinamika rotasi
yang ditampilkan dalam bentuk video pembelajaran untuk menunjang proses pembelajaran
flipped classroom.
Penelitian dimulai bulan Maret 2017. Deadline submit paper adalah
16 Oktober 2017. Selesaikan sambil nabung. Pikirku. Waktu berlalu, setelah
jatuh-bangun-jatuh-bangun. Qodarullah, terjadilah
berbagai drama. Sempat hilang fokus karena pergi kompetisi sana-sini dan beberapa kali jatuh sakit (mulai
dari terserang bakteri salmonella typosa,
cidera fraktur incomplete metacarpus karena kecelakaan kecil, lalu gangguan system pernapasan sampai GERD).
Gambar 4. Contoh
Drama XD (Sumber: Foto Rontgen di RS. Bintang Amin Bandar Lampung)
Alhamdulillah, waktu berlalu dan deadline MEC 2017 terlewat. Progress paper dan tabungan belum sesuai
target. Aku baru selesai penelitian, belum menulis hasilnya dan tabungan belum cukup bahkan untuk biaya registrasinya. Mahasiswa dikenakan biaya 200 Euro, kalau dikonversi
kerupiah kurang lebih 3 jutaan selain itu ternyata tiket pesawat Indonesia- Finlandia sekitar 30jutaan :v.
Belum sempat putus asa, Aku melihat informasi SKF (SeminarKontribusi Fisika) 2017 (info di sini). Penyelenggaranya juga kampus cita-cita. Yeay. Deadline-nya selisih sebulan dengan MEC 2017, 16 November 2017. Lebih dari cukup untuk meyelesaikan hasil penelitian sebelum deadline dan tabunganku juga pas untuk acara tersebut.
Gambar 5. Tampilan Slide Presentasi untuk SKF 2017 (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Gambar 6. Nametag SKF 2017 (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Gambar 7. Pendaratan Sempurma di Antara Bintang :D (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Kisah perjalanan penuh kejadian berkesan akan diceritakan terpisah. InsyaaAllah.
Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memotivasi. xoxo
Ref.
1.Sams, A. , Bergmann J. 2013. Flip
Your Students’ Learning. Technology
Rich-Learn. Vol. 70(6): 16–20.
2. Bybee, R. 2013. The Case for STEM
Education: Challeges and Opportunity. Arlington. Virginia: NSTA press.
*Kalau ada yang ingin diskusi lebih lanjut silahkan via email.








Komentar
Posting Komentar