Berpikir Kritis
Kemarin dapat kiriman foto dari teman, yang sekaligus Musyrif asrama Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) ikhwan. Fotonya disertai caption "Saya gk tanggung jawab ya din".
Lumayan panik seketika. Itu foto adikku yang tinggal di asrama. Saya kira Dia melakukan sesuatu yang berbahaya dan melanggar peraturan asrama. Terlebih hari ini pesan WA Saya sejak pagi tidak di baca.
Tapi tunggu dulu, baru kemarin rasanya mendapatkan workshop "Critical Thinking" bersama warstek.com dengan pembicara Miss Thohiriyah.
Pada sesi pertama, kami diminta untuk mengamati sebuah foto lalu menjelaskan apa yang kami lihat dari foto tersebut. Catet, hanya yang dilihat. Berarti hanya diperkenankan memberikan deskripsi. Deskripsi dengan terlebih dahulu melakukan analisis. Misal dari foto ini, saya melihat foto adikku dengan wajah senyumnya, sedang memakai helm dan berada di sekitar air.
Tapi ketika workshop berlangsung, saat hanya diminta mendeskripsikan banyak dari Kami yang memberikan intepretasi. Ini berbahaya, karena biasanya intepretasi berupa kemungkinan-kemungkinan itu belum tentu benar adanya. Misal, awalnya saya panik melihat gambar ini, saya berintepretasi adikku melakukan sesuatu yang berbahaya dan melanggar peraturan asrama. Saya kira dia melakukan aksi balap liar, haha. Padahal belum tentu.
Bisa dibayangkan betapa kecewanya Dia, kalau tiba-tiba setelah dapat foto tsb. Saya langsung marah-marah dan nanya yang bukan-bukan.
Makanya sebelum berintepretasi, pahami dulu deskripsi. Sangat berbahaya jika Kita langsung menyimpulkan tanpa menganalisis lebih lanjut. Dalam kegiatan ilmiah, menyampaikan argumen harus didasari dengan teori juga referensi untuk menghindari false interpretation. Begitupun dalam kehidupan sehari-hari.
Foto itu Saya anggap sebagai objek riset. Jadi harus melakukan riset dahulu sebelum menyampaikan interpretasi. Misalnya riset apakah benar Adikku dalam bahaya? Tapi kenapa wajahnya terlihat bahagia? Lalu riset lagi apakah benar dia sedang tersenyum "bahagia"? dengan menambahkan data dari hasil wawancara dengan teman Saya tersebut. Sekaligus melakukan evaluasi dan konfirmasi.
Ternyata, Adikku memang sedang bahagia. Mereka se-asrama sedang rihlah di Lampung Timur. Daerahnya agak jauh dari kota, jadi minim sinyal. Inilah yang menyebabkan adikku tidak aktif WA. Lalu, kenapa di foto itu tampak seperti di sekitar air?. Ternyata itu semacam kolam. Selanjutnya apa maksud caption "Saya gk tanggung jawab ya din"?. Ternyata Adikku sedang berenang namun sambil memakai helm, ini memang agak berbahaya. Dia bilang untuk seru-seruan saja. 

Masyaallah.
Komentar
Posting Komentar