Potongan Kehidupan #Kosanlaif 2

"Kamu tidak akan dapat membahagiakan orang lain dengan hartamu, tetapi yang dapat membahagiakan mereka adalah wajah yang ceria dan akhlak yang mulia." (HR. Al-Hakim)

---


Selama musim pandemi ini kosan kosong, jadi Aku hanya tinggal bersama Yu mis (khadimat yang bertugas menunggu kosan dan masak). Beliau ini yang selalu cerewet mengingatkan ku untuk makan. Ini unik, kalau di rumah ada Ibuku maka di luar rumah ada saja sosok yang Allah hadirkan untuk membantuku menyelesaikan masalah hidup berupa "lupa makan". Sampai-sampai aku bisa memprediksi kapan mereka akan kesal dan bilang "Nanti sakit kalau telat-telat makan. Makan kok perlu disuruh-suruh". lol

Selain Yu mis ada Mbak Ella. Tapi Mbak Ella hanya datang di pagi hari dan pulang sore hari. Tugasnya bersih-bersih kosan, menyuci dan menyetrika pakaian anak-anak kosan. Jadi biasanya aku nyuci sambil nyicil tugas yang ngotret-ngotret. Kalau keasikan ngotret padahal sedang mengeringkan pakaian dan tau-tau pakaian sudah berjejer rapi dijemuran, ini pasti kerjaan Mbak Ella. Huhu. Makasih mbaak.

Eh, tapi sebulan terakhir ada keluarga Ibu kos yang tinggal di sini. Jadi gk sepi. Selalau ramai, karena sering ada acara keluarga.

Karena itu juga aku jadi lumayan mengenal ragam budaya Jawa Timuran. Mulai dari cita rasa masakan, menu makanan, tata krama sampai keseniannya. Yup. Keluarga pemilik kosan ini adalah orang Jawa Timur asli. Bapak dan Ibu mengelola Rumah Budaya Nusantara  Puspo Budoyo untuk mengisi waktu pasca pensiun. Semasa pandemi ini pagelaran karya nya dapat dilihat melalui kanal YouTube.





Berasa banget culture shock nya, wkwk. Apalagi menyesuaikan lidah dengan menu makanannya. Berikut beberapa menu yang ku cicip selama di kosan ini.

Makanan yang pertama kali ketemukan di sini adalah sop merah khas Surabaya. Saat pertama kali mencicipi nya, ku kira makanannya sudah tidak layak makan. Wkwkwk. Kuah nya kental dan asam. 



Gambar 4. Sop merah khas Surabaya


Makanan kedua yang unik adalah sayur asam. Rasa asamnya bukan pakai asam jawa, tapi dari belimbing wuluh. Sayurannya kangkung dan kecambah kedelai. Awalnya ku kira ini tumis kangkung, sayur asam kok tidak ada jagung manisnya? pikirku. Tapi ternyata enak. Hehe


Gambar 5. Sayur asam kangkung kecambah kedelai

Makanan ketiga yang unik adalah tempe bungkil kacang. Rasanya sangat unik dan tidak biasa, jadi aku kurang suka. Tapi cicip-cicip dikit gapapa.

Gambar 6. Tempe bungkil kacang

Makanan keempat yang pertama kali kumakan lagi yaitu lapis daging. Rasanya mirip semur daging, tapi ada rasa rempah khusus yaitu pala, kayu manis dan serai. Serta aroma khas daun jeruk. 

Gambar 7. Lapis daging khas Surabaya

Makanan kelima yang juga baru pertama kali ku makan adalah rawon. Wah padahal ini cukup terkenal ya di Indonesia. Maklum jarang wisata kuliner nusantara. Suka nya jajanan manis dan micin. Wkwk.

Gambar 8. Rawon


Menu lainnya aku makan-makan saja, khawatir bikin kesal kalau nanya terus. Ahaha. 

Alhamdulillah. Sungguh tida ada nikmat yang pantas didustakan. Cerita kosan akan dilanjutkan seinginnya. Kenang-kenangan. 

PS: Gambar aku ambil dari google. Klik aja untuk ke sumber gambar yang juga memuat resepnya.



Komentar

Postingan Populer