Potongan Kehidupan #Kosanlaif

Terhitung sejak tanggal 8 Februari 2021 aku mulai tinggal di kosan ini. Cerita di balik layar bagaimana aku bisa tinggal di sini sangat unik. Mungkin termasuk contoh nyata ungkapan "Matematika nya Allah tuh beda dengan matematikanya manusia". 
Gambar 1. Pemandangan pagi dari sebelah timur lantai 4 kosan Cisitu Lama

Berawal dari kegalauan karena mengambil keputusan yang terkesan gambling dan tanpa analisis mendalam semacam SWOT. Berbekal keyakinan dan kemantapan hati setelah istikharah berulang dan meminta pendapat banyak orang. Memegang janji Allah bahwa siapa saja yang mencari kemantapan hati dengan musyawarah dan istikharah pasti tidak akan berakhir dengan kekecewaan.

Gambar 2. Pemandangan pagi dari sebelah Selatan lantai 4 kosan cisitu lama


Ibnu Qayim rahimahullah berkata dalam Al-Wabil Ash-Shayib, no.157 "Ibnu Timiyah berkata, 'Tidak menyesal orang yang selalu istikharah kepada Sang Khalik dan bermusyawarah kepada makhluk  serta teguh perkaranya.'"

---

Ada satu kewajiban yang mengharuskan kembali ke tanah rantau, padahal sudah hampir setahun aku tidak punya kosan. Mau kembali ke kosan lama sangat tidak memungkinkan, karena tidak ada pemasukan yang ku siapkan untuk post pengeluaran bayar kosan bulanan. 

Saat ini pekerjaanku memang serabutan. Persimpangan jalan memang selalu kutemukan. Baru satu minggu setelah memutuskan daftar ulang kuliah pascasarjana, Aku dapat panggilan interview dari perusahaan ed-tech terbesar di Indonesia. Baiklah aku coba hadir interview online dengan harapan bisa kerja part time karena sangat tidak mungkin kuliah sambil bekerja full time. Interview berjalan lancar dan berakhir dengan bocoran gaji yang akan diterima, tentu di atas nominal Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Wkwk. Ku coba negosiasi supaya jam kerja dipotong setengahnya dengan gaji menyesuaikan. Qodarullah tidak dikabulkan guys, auto coret. Alhamdulillah. Setelah menjalani perkuliahan setengah semester ini aku jadi menyukuri keputusan perusahaan tersebut. Can't imagine gimana keos nya kuliah dengan sks gak wajar (karena aku kebeban mata kuliah S1 juga sebagai program matrikulasi) sambil memenuhi tuntutan pekerjaan yang lumayan tinggi. 

Gambar 3. Belajar di teras supaya gak ngantuk

Btw. Sebagai pekerja serabutan yang fleksibel, jelang UTS kemarin, ku cancel semua jadwal ngajar les, karena Aku kewalahan belajar mengejar materi yang akan diujikan. Konsekuensinya ya tidak ada pemasukan wkwkwk. Yaudahlah ya, yang penting yaqin. XD


Balik ke cerita kosan, akhirnya Aku minta bantuan sahabat untuk dikenalkan pada kerabatnya yang memiliki kosan di dareah Cisitu Lama namun domisili di Jakarta. Hanya sesekali ke Bandung jika ada acara. Setelah menyampaikan bahwa Aku butuh bantuan, Ibu dan bapak pemilik kosan hanya membebankan uang makan bulanan. Selebihnya digratiskan T_T. Semoga Allah membalas kebaikan kalian. Pesan Ibu "Harus makan teratur dan belajar dengan serius supaya cepat selesai. Supaya bisa segera bantu orang tua." Huwaa. Semoga suatu saat Aku bisa mengikuti jejak mereka, memberi kemudahan bagi siapa saja yang membutuhkan. Aamiin.

Alhamdulillah. Sungguh tida ada nikmat yang pantas didustakan. Cerita kosan akan dilanjutkan seinginnya. Kenang-kenangan. 


Komentar

Postingan Populer