Sakit Mata Turun ke Hati


Hari Rabu lalu (28102022) aku berobat ke puskesmas karena mataku sudah berbulan-bulan bengkak seperti ada bejolan di kelopaknya, selain itu sesekali mengalami blurry vision disertai kepala pusing seperi vertigo. Setelah diperiksa dokter umum puskesmas, beliau memberiku surat rujukan untuk menjalani perawatan di dokter spesialis mata rumah sakit. Membawa surat rujukan tersebut, aku langsung menuju rumah sakit yang dimaksud. Antri cukup lama untuk kemudian mendapat diagnosa bahwa aku memiliki mata alergi yang biasa disebut allergic conjuctivitis. Faktor pemicunya adalah debu, serbuk, dan bulu hewan. Aku ingat-ingat memang sejak bulan Juni dengan kesibukan yang abcdefghijklmnopqrstuvwxyz, aku sering menumpuk baju bersih yang sudah dicuci di dekat tempat tidur, karena tidak sempat menyetrika apalagi menyimpannya di lemari pakaian. Tumpukan baju ini yang menjadi sumber utama paparan debu. Selain itu, karena sering beraktivitas di Masjid Salman, aku jadi sering berinteraksi dengan kucing yang seringkali naik ke pangkuanku dan terlelap nyaman :") Prihal benjolan di kelopak mata kananku, namanya kalazion. Tumpukan minyak yang tersumbat karena bakteri. Kemungkinan terbesarnya timbul karena aku mengucek mata saat reaksi alergi muncul, padahal tanganku belum tentu bersih. 

Dokter yang memeriksa mataku bilang harus menjalani pengobatan disiplin sehingga tidak perlu operasi. Pengobatannya dilakukan dengan cara menghabiskan antibiotik, dan memasukkan salep topikal ke mata XD Salepnya mengandung antibiotik dan kortikosteroid untuk mengurangi pembengkakan. Selain itu, aku juga harus mengompres hangat mataku sebanyak 5x sehari. Pengobatan ini dilakukan selama dua pekan untuk kemudian aku harus kembali ke dokter mata lagi.

Tapi hari-hari pengobatan ini tidak mudah, ada saja hal yang membuatku menangis semalaman dan membuat mataku bengkak berkali-kali. Jujur saja aku sampai lelah menangis, tapi tidak bisa berhenti. Penyebabnya sangat beragam, dari yang paling kocak karena patah hati, sampai yang paling serius karena pengajuan dana penelitianku ditunda menjadi periode pengajuan bulan November untuk pencairan bulan Januari. Alasannya karena kuota pengajuan bulan Agustus untuk pencairan bulan Oktober sudah penuh. Padahal masa pembiayaan studiku berakhir di awal Januari. Tak bisa berkiti-kiti, aku hanya mengirimkan emoticon "😂" kepada pihak pemberi beasiswa. Susah sekali rasanya untuk membela diri 😭. Oiya, terkait momen patah hati ini jelas salahku sendiri, maka boleh ditertawakan, tapi sayangnya ini sudah hari ke-tiga aku menangis tanpa henti. Semoga mataku baik-baik saja. 

Aku menulis di sini karena sudah tidak sanggup lagi berada dalam kondisi yang sampai mempengaruhi produktivitasku akhir-akhir ini. Rasa lelahnya bertambah-tambah karena menyadari banyak hal yang harus aku selesaikan semester ini. Banyak hal yang harus dipelajari dan dipahami. Aku sudah coba cari solusi supaya aku memiliki aktivitas terjadwal selain menyelesaikan  tesis dan belajar mandiri. Salah satunya adalah mengambil 2 program kelas intensif TOEFL (sudah selesai) dan IELTS (baru dimulai) di 2 lembaga berbeda untuk diikuti selama 2 bulan ke depan, setiap hari. Harapannya agar aku tidak larut dalam emosiku sendiri. Tapi baru hari kedua, aku sudah melewatkan satu kelas hari ini. Penasaran sekali jadi apakah aku akhir tahun ini. Wish me luck, may Allah forgive and fix me.



Komentar

Postingan Populer